TITIKTEMU – Kasus dugaan korupsi di tubuh Perusahaan Daerah (PD) Petrogas Persada Karawang (PPK) kembali mencuat. Giovanni Bintang Raharjo (GBR), Direktur utama yang kini berstatus tersangka, disebut tim kuasa hukumnya justru sebagai “pahlawan” yang membangkitkan perusahaan plat merah itu dari nol hingga memiliki kas ratusan miliar.
Dalam jumpa pers di sebuah kafe kawasan Galuh Mas, Karawang, Jumat 22 Agustus 2025, Lukman Hakim SH, MH selaku penasihat hukum GBR menegaskan pihaknya akan melakukan perlawanan hukum.
“Klien kami bukan pelaku korupsi. Justru beliau yang menghidupkan Petrogas hingga bisa berdiri tegak dengan profit besar, meski ironisnya sampai ditetapkan sebagai tersangka pun, klien kami tak pernah menerima gaji,” kata Lukman.
Dari Kas Kosong hingga Kas Rp101 Miliar
Berdasarkan dokumen yang dipaparkan tim hukum, GBR memimpin PD PPK sejak 2011. Saat pertama masuk, kondisi perusahaan disebut nol kas. Bahkan dua rekening di Bank Mandiri dan BJB kala itu diblokir akibat warisan kerugian Rp783 juta dari kepengurusan sebelumnya.
Untuk menghidupkan operasional, GBR disebut harus mencari pinjaman pribadi, termasuk dari keluarganya, demi membayar gaji pegawai. Baru pada 2019, perusahaan mulai mendapatkan pemasukan dari Participating Interest (PI) sebesar Rp85 miliar.
“Puncaknya, pada saat klien kami ditetapkan sebagai tersangka, kas Petrogas tercatat Rp101 miliar di escrow account Bank BJB. Itu uang perusahaan, bukan pribadi,” tegas Lukman.
Klaim Tak Pernah Digaji 14 Tahun
Fakta lain yang diungkap, selama hampir 14 tahun memimpin, GBR diklaim tidak pernah menerima gaji maupun biaya operasional karena tidak ada Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) yang disahkan Bupati Karawang selaku pemilik modal.
“Direksi, dewan pengawas, bahkan pegawai, pernah merasakan tidak digaji. Namun klien kami tetap bertahan dan mencari jalan agar perusahaan tidak mati suri,” jelasnya.
Optimistis Menang
Meski menyayangkan keterbatasan akses dokumen, tim hukum menyatakan optimistis bisa membuktikan GBR tidak bersalah.
“GBR bukan koruptor. Beliau justru berjasa besar menjadikan Petrogas dari zero capital menjadi giant profit. Kami yakin kebenaran akan terbukti di pengadilan,” tutup Lukman. ***